Kamis, 15 Januari 2015

Penelitian Menunjukkan Orang Yang Malas Bisa Sebabkan Kematian


Ketika membaca judulnya ( saja ) mungkin hanya dianggap sebagai olok-olok. 
Namun faktanya, menurut hasil yang didapatkan oleh para peneliti, memang menujukkan yang demikian. Orang-orang yang kurang melakukan aktivitas fisik, terlebih orang yang malas melakukan kegiatan fisik apapun ternyata bahayanya sama besarnya dengan bahaya yang dapat ditimbulkan akibat merokok. Yaitu dapat menyebabkan kematian. 

Pada sebuah hasil penelitian yang dipublikasikan di Lancet dan dipublikasikan bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade ini, para peneliti menyatakan bahwa jumlah kematian akibat kurang aktivitas sama banyaknya dengan jumlah kematian akibat merokok di seluruh dunia. 
Dalam studi tersebut memperkirakan bahwa sepertiga orang dewasa tidak cukup melakukan aktivitas fisik, sehingga menyebabkan kematian sebanyak 5,3 juta jiwa di setiap tahunnya. 
Sama dengan satu dari 10 kematian yang disebabkan oleh penyakit seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker payudara dan usus besar. 

Para peneliti menyatakan masalah itu semakin buruk dan harus ditangani sebagai pandemi. Karena itu mereka menyarankan agar masyarakat harus diperingatkan tentang bahaya dari kurangnya aktivitas fisik alias menjadi pemalas. 
Tim peneliti yang berjumlah sebanyak 33 orang yang berasal dari berbagai pusat kajian di seluruh dunia ini juga mengatakan agar pemerintah harus mencari cara agar masyarakat nyaman melakukan aktivitas fisik, terjangkau dan lebih aman. 

Tim peneliti juga merekomendasikan agar orang- orang dewasa mau melatih fisik mereka setidaknya selama 150 menit. Meski dengan melakukan aktivitas yang dianggap sederhana, misalnya dengan olah raga jalan cepat, bersepeda ataupun hanya sekedar berkebun, di setiap minggunya. 

Pada Studi Lancet tersebut juga menemukan jika orang-orang di negara yang maju dimana pendapatan masyarakat relatif lebih tinggi, cenderung lebih jarang dalam beraktivitas. 
Salah satu negara yang termasuk dalam kategori tersebut adalah Inggris. 
Peneliti mendapatkan bahwa di Inggris, dua pertiga orang dewasa di negara itu tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup. 

Dalam pernyataan terpisah, Presiden Fakultas Kesehatan Masyarakat Inggris, Prof Lindsey Davies, mengatakan kesepakatannya dengan hasil penelitian tersebut. Dan menyatakan masyarakat butuh lingkungan yang mendukung aktivitas fisik mereka. 
Namun karena “disamakan” dengan bahaya akibat merokok, penelitian tentang kurangnya aktifitas fisik tersebut juga mengundang beberapa pertanyaan. 
Ketika merokok dan kurang aktivitas menyebabkan jumlah kematian yang sama, angka merokok justru lebih rendah dengan jumlah orang yang tidak aktif, menyebabkan merokok lebih berisiko bagi individu. Dr Claire Knight, dari Kajian Kanker di Inggris, mengatakan:
"Ketika itu digunakan untuk mencegah kanker, berhenti merokok merupakan hal yang utama yang harus anda lakukan." 

Lihat juga : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar