Sabtu, 26 Juli 2014

Resep Rahasia Agar Panjang Usia Dari Jepang


Hampir sebagian besar manusia menginginkan agar bisa panjang umur panjang usia.
Itulah sebabnya sejak mulai jaman purba, sampai pada jaman modern seperti ini, berbagai daya upaya dilakukan untuk bisa mendapatkan “kunci” panjang usia
Dan itulah sebabnya pula di berbagai peradaban, di berbagai bangsa memiliki “resep rahasia “ agar panjang usia. 

Pada hakikatnya, umur manusia memang sudah tertentu dan ditentukan. Sehingga yang dimaksud dengan panjang usia disini adalah rata-rata kesempatan hidup. 
Itulah sebabnya dikenal ada beberapa beberapa bangsa dan atau sekelompok masyarakat tertentu yang dikenal memiliki panjang usia atau panjang umur atau memiliki rata-rata kesempatan hidup lebih lama. 
Dan salah satu bangsa yang dikenal memiliki rata-rata kesempatan hidup lebih lama alias panjang usia adalah bangsa Jepang

Data dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, masyarakat Jepang rata-rata memiliki ksempatan hidup atau umur hidup sampai dengan 76,25 tahun untuk kaum pria. 
Sedang untuk kaum wanitanya bahkan lebih panjang lagi, yaitu bisa mencapai usia 82,51 tahun. 
Dan karena kenyataan itu pula, menjadikan masyarakat Jepang menempati posisi puncak dari berbagai penduduk dunia yang paling lama hidup di dunia atau panjang usia. 

Tapi tahukah anda, mengapa masyarakat Jepang rata-rata berumur panjang ? 

Dari penelitian itu pula didapatkan rahasianya. 
Dan ternyata resep rahasia umur panjang masyarakat Jepang ternyata sangat sederhana ! 
Yaitu : “Cukup” mengatur nutrisi makanan yang masuk dalam tubuhnya dengan komposisi dan proporsi seimbang. 

Bagaimana masyarakat Jepang melakukannya ? 

Di kalangan masyarakat Jepang terdapat pola atau suatu kebiasaan makan yang cukup unik. 
Masyarakat negeri Sakura ini ternyata lebih mementingkan musim untuk urusan makanan. 
Shun, demikian mereka menyebutnya, yang berarti menurut musim atau musiman. 

Apa artinya ? 
Kurang lebih artinya seperti ini. 
Jika di Indonesia dikenal adanya musim (makanan), misal : musim durian, atau musim rambutan, dan sebagainya. 
Sedangkan di Jepang, dikenal musim yang berbeda, yaitu : musim ikan, musim buah atau musim sayuran. Artinya, di Jepang, musim ( makanan ) tidak dikaitkan dengan masa panen namun dihubungkan dengan cita rasa. 

Sebagai contoh, ketika telah tiba musim semi, masyarakat Jepang lebih suka menyantap masakan rebung bambu ( pucuk pohon bambu yang masih muda ) sebagai menu utama ketimbang makanan lain. 
Kemudian ketika tiba musim panas, maka menu spesialnya adalah ikan air tawar. 
Lalu ketika musim gugur tiba, maka Ikan laut, dan jamur Matsutake menjadi menu santapannya. 
Sedangkan apabila tiba musim dingin, masyarakat Jepang lebih memilih Petsai dan jeruk mandarin. ( Musim ) 

Shun ini biasanya akan berlangsung selama 10 hari. Terutama ketika sayuran dan ikan yang dikonsumsi berada pada kondisi yang terbaik. 

Karena kebiasan makan – Shun – tersebut, komposisi nutrisi yang masuk ke dalam tubuh rata-rata masyarakat Jepang menjadi seimbang. 
Terbukti setelah diteliti lebih lanjut, dari rekomendasi protein 65 gram / orang, ternyata rata-rata penduduk Jepang telah mengkonsumsi 90 gram/orang ( yang separuhnya berupa protein hewani ). 
Karena itu rata-rata mereka dapat lebih panjang usia, bertahan hidup lebih lama dibanding dengan penduduk di dunia lainnya. 

Simak juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar