Kamis, 21 Agustus 2014

Cara Menghitung Masa Subur, Tanda Kehamilan dan Waktu Persalinan


Sesuai dengan hukum alam, setiap wanita ( normal ) pasti mengalami 3 fase penting yang tidak dialami oleh pria dalam hidupnya. 3 Fase penting yang pasti dialami wanita adalah : 
- Haid dan masa subur 
- Kehamilan 
- Dan Persalinan 
Bagi ibu rumah tangga yang telah memiliki momongan, tentu sudah sangat faham dengan hal tersebut, bahkan beberapa diantaranya telah memiliki “jam terbang” yang sangat tingggi dan sudah sangat begitu berpengalaman ( karena mempunyai banyak anak ). 
Namun bagaimana dengan para ibu muda ? 
Atau malah pada gadis-gadis remaja ? 
Ketiga fase penting yang wajib bagi wanita tersebut, bisa jadi masih asing baginya. 

Artikel singkat berikut, mungkin bisa membantu pemahaman anda. 

Bagaimana cara menghitung masa subur ? 

Setiap wanita ( normal ) pasti akan mengalami haid. Dan ketika haid telah terjadi maka akan terjadi pula siklus haid, termasuk datangnya masa subur bagi setiap wanita. 
Mengapa masa subur penting ? 
Mengetahui dan menghitung masa subur wanita sangat penting jika anda merupakan pasangan yang sedang merencanakan kehamilan. 

Memang siklus haid pada setiap wanita berbeda-beda. Namun ketika siklus itu terjadi, maka dapat diketahui kapan masa suburnya. 
Masa subur atau masa ovulasi adalah kondisi dimana sel telur ( ovarium ) wanita mencapai puncak kematangan, keluar dari indung telur, dan siap dibuahi oleh sel sperma yang masuk. 
Untuk mengetahui kapan masa subur terjadi, harus diketahui panjangnya siklus haid. 

Meski berbeda, siklus haid wanita umumnya berkisar antara 25 hari sampai 35 hari. 
Dan jika dirata-rata, selama 28 hari. Siklus haid wanita dikatakan teratur apabila jumlah harinya tetap. 
Misal 28 hari tetap, 29 hari tetap, 30 hari tetap dan seterusnya. 

Apabila Siklus haid teratur atau tidak terlalu besar variasinya, akan lebih memudahkan untuk menghitung masa subur. 
- Masa ovulasi pada wanita umumnya rata-rata terjadi l4 hari menjelang hari pertama haid berikutnya. 
- Sedangkan apabila siklus haid tidak teratur, sebaiknya anda membuat dan mempunyai catatan kapan hari pertama haid anda selama empat bulan terakhir. 
Dengan demikian akan lebih memudahkan anda untuk menghitung dan menentukan masa subur anda. 
- Dengan empat tanggal haid pertama, maka anda akan memiliki tiga jumlah hari, misalnya 30 hari, 29 hari, dan 31 hari. 
- Jumlahkan ketiga angka tersebut, kemudian bagi tiga untuk memperoleh rata-ratanya. 
- Tambahkan hasilnya dengan tanggal hari pertama haid terakhir 
- Kemudian kurangi 14. 
- Sisanya adalah tanggal perkiraan masa subur Anda pada bulan ini. 

Agar mendapatkan probabilitas yang lebih tinggi untuk memperoleh kehamilan ( lebih berpeluang bisa hamil ) sebaiknya melakukan hubungan pada tanggal tersebut. 
Namun karena perhitungan tersebut merupakan perhitungan kasar, disarankan agar hubungan juga pada beberapa hari sebelum dan beberapa hari sesudah tanggal tersebut. 

Untuk diketahui, bahwa sel-sel sperma mampu bertahan di dalam saluran reproduksi wanita selama 48 – 72 jam. 
Sehingga ketika hubungan dilakukan pada hari menjelang ( belum ) terjadi ovulasi, pembuahan tetap mungkin bisa terjadi jika kemudian esok harinya terjadi ovulasi. 
Sebaiknya simak juga : 

Bagaimana Cara Mengetahui Kehamilan ? 

Cara yang pasti, tentu saja dengan memeriksakan kepada laboratorium dan atau dokter kandungan. Dimana dengen memeriksa air seni di laboratorium maka tanda kehamilan lebih dapat dipastikan. 
Namun jika tanda kehamilan belum benar-benar tampak, jarang yang mau melakukannya. 
Untuk itu anda bisa memeriksanya sendiri. Anda bisa gunakan alat uji kehamilan. 
Dan saat ini sudah begitu banyak alat tes kehamilan sendiri yang dapat anda gunakan. 

Meski tidak akurat 100 %, dengan menggunakan alat Tes kehamilan sendiri, anda dapat mengetahui hasilnya, meski tingkat kepekaannya masing-masing alat berbeda. 
Namun saat ini sudah ada alat tes kehamilan sendiri yang bisa mendeteksi tanda kehamilan pada hari pertama keterlambatan haid. 

Cara kerja alat tes kehamilan sendiri prinsipnya sederhana. Yaitu dengan mengukur kadar homon kehamilan, humanchorionic gonado tropin (HCG) dalam air seni. Untuk hasil yang lebih akurat disarankan agar tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan atau melakukan pengeceheckan di laboratorium. 

Bagaimana Cara Menghitung Tanggal Persalinan 

Satu kehamilan biasanya berakhir sekitar 280 hari (40 minggu). 
Secara hitungan kasar, dapat digunakan patokan berikut : 
- Tentukan tanggal hari pertama haid yang terakhir 
- Hitung sampai sembilan bulan ke depan, kemudian tambahkan satu minggu. 
Hari yang diperoleh merupakan perkiraan tanggal persalinan Anda. 

Namun jika anda merasa agak kesulitan dalam menentukan tanggal persalinan anda, anda bisa memperkirakan tanggal persalinan anda melalui Cara Mudah Menghitung Tanggal Persalinan Dengan Menggunakan Tabel Persalinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar