Jumat, 27 September 2013

Tahukah Anda, Apa Sebenarnya Bahaya Rabies Itu ?

Tahukah Anda, Apa Sebenarnya Bahaya Rabies Itu ?
Anda pasti pernah mendengar, sebuah penyakit yang sering dijadikan olok-olok. Biasanya untuk mengejek atau mengolok-olok seseorang yang jorok atau konstruksi giginya kurang bagus. Terlebih lagi jika anda termasuk salah seorang penggemar acara Bukan Empat Mata. “ Awas Jangan dekat-dekat dengan dia, digigit, terkena rabies nanti “. 

Karena sering dan populernya penyakit ini dibuat olok-olok, sampai terkadang timbul persepsi jika seolah-olah Rabies merupakan “penyakit yang berbahaya tetapi tidak mematikan”.

Lihat juga : OCD Ternyata berbahaya

Benarkah demikian ? Tahukah anda, Apa sebenarnya bahaya rabies itu

Rabies sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta kuno, yaitu rabhas yang artinya melakukan kekerasan atau kejahatan. Dalam bahasa Yunani, rabies disebut sebagai Lyssa atau Lytaa, artinya kegilaan. Dalam bahasa Jerman, disebut tollwut, berasal dari bahasa Indojerman Dhvar berarti merusak dan wut yang berartimarah. Sedangkan dalam bahasa Prancis, rabies disebut rage berasal dari kata benda robere yang artinya menjadi gila. 

bahaya rabiesRabies sendiri merupakan penyakit yang sudah sangat kuno. Penyakit ini sudah tertulis 4000 tahun lalu saat ditemukan pada Kode Mesopotamia, lalu pada Kode Babilonia Eshunna tahun 2300 SM. Serta di Yunanai 500 SM . Rabies disebabkan oleh adanya kerja virus rabies yang termasuk keluarga Rhabdoviridae dan genus Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridae ini adalah hanya memiliki satu utas negatif RNA yang tidak bersegmen. Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang berperan sebagai perantara penularan. 

Pada umumnya virus rabies ini paling sering ditularkan karena gigitan anjing yang telah terinfeksi oleh virus rabies ( umum menyebutnya anjing gila). Setelah tubuh penderita, virus rabies akan menyerang serabut saraf. Kemudian, virus bergerak menuju sistem saraf pusat, yaitu otak dan sum-sum tulang belakang, sehingga menimbulkan kerusakan di daerah tersebut. 

Pada tahap awal, gejala rabies ditandai dengan adanya gejala tidak nyaman, gugup, cemas, tidak bisa tidur, depresi, tidak peduli. Gejala yang lainnya dapat berupa nyeri pada lokasi gigitan, demam, menggigil, radang tenggorokan, sakit kepala, mual dan muntah. Lalu pada tahap lanjut, ketika gejala semakin parah dan berat , penderita akan bingung, mengalami halusinasi, disorientasi, hiperaktif, meronta-ronta, hendak menggigit, lumpuh, kemudian koma. Dan pada akhirnya biasanya akan berakibat dengan kematian. 

Pencegahan Rabies
Pencegahan terhadap infeksi rabies harus dilakukan sesegera mungkin sesaat setelah terjadi gigitan, karena bila tidak dapat menyebabkan kematian. Langkah pencegahan yang bias diambil untuk penyakit rabies adalah dengan vaksinasi. Utamanya untuk orang yang beresiko tinggi, vaksinasi idealnya diberikan setiap 3 bulan ( dosis booster ) untuk dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Sebab seiring berjalannya waktu kadar antibodi dalam tubuh akan menurun. 

Penanganan Rabies
Bila tergigit dan terinfeksi rabies, harus segera mencari pertolongan medis. Pada dasarnya penyakit Rabies dapat diobati, tetapi pengobatan rabies harus dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan timbul gejalanya. Sebab jika gejala sudah mulai terlihat, maka tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Ujungnya adalah kematian, yang biasanya terjadi beberapa hari setelah gejala pertama. 

Jadi sebaiknya jangan main-main dengan rabies, karena ini penyakit yang fatal dan mematikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar