Senin, 09 September 2013

AWAS ! Anak Anda Kecanduan Game Facebook

AWAS ! Anak Anda Kecanduan Game Facebook
Bisa jadi anak anda juga kecanduan main game di Facebook. Facebook, meski belakangan sering dihubungkan dengan hal-hal yang bersifat kontroversi dan menuai banyak kritik, masih tetap saja popular dan diminati. 

Beberapa kontroversi yang sering dihubungkan dengan Facebook antara lain : “hubungan” yang kurang harmonis dengan umat muslim, tentang kerahasiaan data pribadi pengguna dan kecurigaan Facebook yang digunakan sebagai alat mata-mata, sampai kritik tentang Facebook yang tidak selektif, sehingga “muatannya” saat ini sudah hampir mirip benar dengan situs-situs dewasa berlabel “X”. Sedangkan pengguna Facebook yang dibawah umur ( anak-anak ) juga bejibun jumlahnya. 
Bahkan bagi para penggemar teori konspirasi, santer menduga jika Facebook digunakan sebagai “ pembelokan persepsi massa” ( karena konon ada yang mengasumsikan jika “dinding” yang ada pada laman facebook adalah analogi dengan DINDING RATAPAN ,
makanya pengguna facebook “diharapkan” untuk menuliskan sesuatu di dindingnya, entah itu keluh kesah, curhat sampai harapan ) dan sebenarnya juga merupakan kepanjangan tangan dari para pemodal besar di belakang layar yang menggerakkan faham dominasi tatanan dunia baru. 

anak dan facebooNamun, sudah menjadi pengetahuan umum jika pengguna Facebook di negara ini termasuk golongan besar dari pengguna facebook di seluruh dunia. Bisa jadi, karena penduduk di negara ini memang besar jumlahnya atau bisa jadi para pengguna Facebook di negara ini terlanjur “gandrung” dengan media sosial yang satu ini. 

Sehingga apapun yang terjadi, Facebook tak ada matinye, begitu mungkin istilahnya. Bahkan bagi yang sudah “kecanduan”, tidak ada hari tanpa Facebook. Tidak ada waktu yang terlewati tanpa “update status”, karena kalau sampai terlewat, tangannya akan jadi “gatel”. Bahkan dari bangun tidur sampai berangkat tidur, perangkat untuk bisa koneksi internet tetap “dikelonin”. Takut kalau tidak sampai update. 

Makanya tak heran jika kita sering menemui update yang konyol, update yang “segitu-gitu saja” sampai update-an yang tidak update. Bahkan saking konyolnya, baru keluar dari kamar kecil pun di update ! Belum lagi update status yang bersifat provokatif. Misal yang “mengajak” untuk “like” pada update tertentu. Kalau mengajak “like” untuk promosi, iklan atau sebuah artikel, itu sih masih boro-boro. 

Tapi repotnya jika sudah mengajak untuk “like” pada beberapa minuman keras, pengguna dengan foto seronok – kekurangan baju – sampai ajakan untuk like situs-situs dewasa ! Saya masih ingat ketika sempat membuka facebook, pada bulan kemarin puasa kemarin, justru dibombardir dengan update-update yang menampilkan foto-foto syuur ! 

Padahal situs-situs yang memang seperti ini rame-ramenya di blokir. Tapi di facebook malah looss ! Padahal perlu diingat lagi bahwa pengguna Facebook banyak dari kalangan anak-anak. Para pengguna dari kalangan anak-anak “ sepertinya ‘ memang kurang memperhatikan update-an yang seperti ini ( paling lirik-lirik dikit ! ). Karena bagi pengguna anak, ada fasilitas lain dari facebook yang lebih menarik perhatian mereka. Game online melalui facebook.( Meski sebenarnya tidak sedikit pengguna dewasa yang tertarik juga dengan yang ini ). 

Fasilitas Game yang diberikan facebook ini sepertinya memang seolah-olah membantu para pengguna untuk memperoleh pengalaman baru dan entertaint yang mudah dan (murah ?). Tapi benarkah ? Karena kenyataannya, ketika seorang anak telah kecanduan game di facebook ini, biasanya tangan mereka juga jadi selalu “gatel” dan lupa waktu untuk selalu bermain game. Dan tentu saja, koneksi internet seperti ini bagi seorang anak tidak dapat lagi disebut murah. Tapi yang lebih penting lagi adalah bukan masalah “mudah dan murah” nya. Melainkan efek kecanduan yang timbul. 

Adalah tidak mengherankan jika seorang anak sudah gatel dan kecanduan main game di Facebook, maka bisa hampir dipastikan biasanya keinginan dan dorongan untuk belajar akan jauh berkurang. Maunya main game muluuuuu.. Tapi yang lebih parah lagi adalah perkembangan hubungan sosial untuk anak. Ketika seorang anak telah kecanduan, secara perlahan tapi pasti ia akan cenderung anti sosial. Ia akan lebih suka nongkrong melototin game facebooknya ketimbang berkumpul dan bermain dengan anak sebanyanya. 

Memang tidak bisa dipungkiri jika ada beberapa “manfaaat” dari padanya. Tapi apakah itu sebanding dengan efek negatif Facebook. Teorinya “sih”, untuk “membatasinya” mestinya perlu kontrol lebih dari orang tua. Tapi itu perkataan yang mudah, yang susah melaksanakannya ! 

Lalu bagaimana dengan anak anda ? Apakah juga kecanduan main game di Facebook ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar