Minggu, 20 April 2014

Suami Anda Sudah Menapouse ?


Lho, pria kok mengalami menapouse
Bukankah yang mengalami menapouse hanyalah para wanita ? 

Jangan salah, meski tidak se-kentara dan se-populer kasus menapouse pada wanita, secara medis, para pria pun juga mengalami menapouse. 
Dan laiknya pada wanita, masa Menapouse pada pria, biasanya juga dimulai pada usia sekitar 40 sampai 60 tahunan. Karena pada usia tersebut, disamping terjadi proses penuaan fisik juga biasanya akan terjadi masalah perubahan hormonal, psikologis dan sosiologis. 

Itulah mengapa sebabnya di dunia pria, dikenal istilah “penguat”. Bukan penguat macam Amplifier, tapi “penguat supaya kuat”. 
Mulai dari produk-produk yang dibuat secara asimilasi sintetik ( dari industri farmasi ), sampai yang alami. Dari jenis asimilasi sintetik, tentu saja yang paling popular adalah pil vi siaga yang booming dan banyak diiklankan di berbagai media. 
Yang alami, mulai dari jamu-jamuan sampai ramuan dari berbagai macam tumbuhan. 

Hanya ironisnya, karena tidak begitu kentara ( dan popular ) para pria sangat enggan untuk membicarakan dan membahas masalah ini pada siapapun juga. Termasuk, tidak juga dengan istri atau pasangannya. 
Maklum saja ini menyangkut “harga diri” kaum pria. 
Tidak ada seorang priapun yang dengan suka rela membeberkan dan “ kelemahannya “ pada orang lain. 

Maka jadinya adalah sebuah proses yang tersembunyi, tenang di permukaan, seolah tidak terjadi apa-apa, penuh rahasia, tidak diakui karena dianggap “memalukan” jika diungkapkan. 
( Namun bisa “meledak” kapan saja ). 

Pada pria, di saat usia 40 tahunan sebenarnya dianggap sebagai usia yang dewasa penuh dan matang. Dan merupakan pribadi utuh yang mampu mengontrol emosi dan wibawanya. 
Hanya saja pada usia matang ini, proses penuaan alami juga tidak bisa dihindari. 
Dan secara alamiah, ketika menginjak usia 50 tahunan, seorang pria akan mengalami proses penuaan otak. 

Menurut para ahli Endokrinologi, proses ini terkait dengan perubahan kadar Testoteron, yaitu hormon yang juga bertanggung jawab terhadap “gejolak” dan gairah biologis seorang pria. 
Dan dengan berkurangnya kadar hormon Testoteron akibat proses penuaan, maka jaringan otak pria juga mulai “agak telmi”, tidak mudah lagi terangsang dan sel-sel Receptor Testoteron dalam otak tidak lagi memberi respon dengan baik. Tidak seperti ketika waktu muda dulu. Yang istilahnya “tersentuh, langsung nyala’. 

Meski proses menapouse terjadi pada umur yang tidak sama pada seorang pria, masalah hormonal yang dibarengi dengan efek bersifat vascular, dan nuerologik bersama-sama – yang pasti akan terjadi - akan mempengaruhi melemahnya respon biologis seorang pria. 
Dan tanda yang paling kentara adalah mulai berkurang dan tidak lancarnya aliran darah ke wilayah genital. Dan juga simpul-simpul syaraf yang bertugas mengirimkan pesan untuk memicu proses ereksi tidak tanggap lagi, mulai “lelet”. 

Parahnya, hal ini sering kali dibarengi dengan faktor psikologis. 
Maklum saja, kemampuan kejantanan seorang pria selalu dikaitkan dengan suatu simbol “ kekuatan “ dan “ kekuasaan”. Sedikit saja simbol ini terganggu atau terjadi penurunan, umumnya akan muncul kecemasan terhadap “ kinerjanya “. Namun, hal inilah yang justru memicu permasalahan ( psikologis ) baru. 

Untuk itu akan “lebih mudah” ( meskipun kenyataannya tidak akan pernah begitu mudah ), jika kedua pihak, pasangan sumai atau istri sama-sama menyadari hal ini. 
Bahwa kenyataannya pria, suami anda juga mengalami menapouse. Dan akan lebih bijaksana jika proses alamiah ini disikapi dengan rasional dan perspektif yang positif. 
Sehingga justru dapat lebih menikmati hubungan antar personal secara mendalam dan keharmonisan rumah tangga yang tetap terjaga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar