Senin, 24 Februari 2014

Tempat Yang Sering Digunakan Untuk Mengakses Situs Pornografi Ternyata Diluar Dugaan Kita


Saat ini Internet tidak lagi hanya sekedar “sarana”, tetapi sudah merupakan sebuah suatu “kebutuhan” dan gaya hidup, terutama bagi kaum remaja ( gaul ). 
Banyak survey yang menyatakan, pada sebagian besar remaja mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap koneksi dunia maya ini. 
Dan kebanyakan dari mereka mengatakan akan merasa sangat “boring” dan galau seandainya mereka tidak bisa on line, meski hanya sehari saja. Terlebih bagi anak yang sudah kecanduan Facebook, misalnya.

Hasil survey juga menunjukkan bahwa jumlah pengguna dan ketergantungan pada internet makin hari makin bertambah-tambah terus. 
Dan dari data yang di dapat, fakta-fakta yang terjadi di seputar masalah internet juga sangat mengejutkan. Sebagai contoh mudah, pada tahun 2000-an para pengguna internet “hanya” berjumlah sekitar 261 juta saja. Namun pada perkembangan selanjutnya, pada tahun 2009 pengguna internet ini melonjak sangat drastis, menjadi 1,7 Milyar pengguna. Dan terus meningkat dengan cepat di tahun-tahun sesudahnya. 

Data dan fakta juga mencatat, dari sekian banyak pengguna internet ini sebagian besarnya adalah dari kalangan remaja. 
Tercatat, dari total pengguna internet, hampir sekitar 60 % nya adalah orang-orang dengan kelompok umur / berusia antara 15 sampai 19 tahun. Dan hampir sekitar 40 % nya berusia 25 sampai 30 tahun. 

Meroketnya pengguna internet ini, tentu saja merupakan salah satu indikasi yang cukup bagus. Itu artinya, akan semakin banyak remaja yang lebih melek teknolgi dan tidak gaptek. Yang imbasnya, akan semakin luas pula wawasan dan cakrawala pengetahuannya. 
Namun melonjaknya angka ini juga menimbulkan banyak kekhawatiran. 
Sebab, bagaimanapun juga, internet disamping membawa dampak yang positif, juga akan membawa dampak negatif. 

Salah satunya adalah masalah p0rn0grafi. Data yang perlu menjadi perhatian adalah, bahwa masalah p0rn0grafi ini ternyata merupakan salah satu topik dan kata kunci yang selalu menduduki urutan tinggi di mesin pencari.
Tercatat, setiap detiknya ada sekitar 28.358 orang yang mengakses situs p0rn0grafi. 
Dan terdapat 372 juta pencarian situs p0rn0 di mesin pencari ! 
Repotnya lagi, kecenderungan itu didukung dengan kemudahan untuk mengakses situs seperti ini, sebab terdapat 420 juta halaman situs p0rn0 yang bisa diakses oleh siapa saja ! 

Belakangan ini memang sudah ada langkah konkrit dari pemerintah untuk setidaknya mencegah dan mengurangi daya akses pada situs-situs dewasa ini, dengan melakukan pemblokiran akses p0rn0grafi misalnya. 
Namun tentu saja langkah ini tidak bisa sepenuhnya memperoleh hasil yang maksimal, sebab pada kenyataannya memang terdapat begitu banyak situs p0rn0 dan hal ini juga menyangkut personilisasi, sehingga teramat sulit untuk di awasi. 

Pengawasan dan pengontrolan yang paling efektif sebenarnya haruslah berasal dari masing-masing keluarga. Sebab keluarga memang merupakan ujung tombak dari perkembangan dari para generasi muda. 
Namun kenyataannya – dan repotnya – masih banyak keluarga di negara kita yang masih belum begitu melek tentang masalah ini. Sehingga masih banyak terjadi kesalahan yang dilakukan ibu rumah tangga atau keluarga dalam hal ini. Tereutama ketika putra-putrinya meminta dan atau melakukan akses internet - dengan alasan untuk tugas sekolah - , mereka memberikan kepercayaan penuh dan membebaskannya, tanpa melakukan pengawasan yang cukup memadai. 

Kondisi yang seperti ini tentu saja lebih membuka kesempatan yang selebar-lebarnya bagi putra-putri remaja mereka untuk melakukan “penyelewengan” dalam mengakses internet. Membuka dan mengakses situs dan hal-hal yang tabu bagi remaja misalnya.
Terlebih saat ini akses internet tidak hanya bisa dilakukan sebatas dengan perangkat komputer atau laptop, tapi juga menggunakan perangkat komunikasi yang lebih ringkas dan tidak kentara, tablet, ponsel pintar ( smartphone ) dan sebagainya. 

Padahal dari data survey yang didapat, penyelewengan dalam mengakses internet oleh para remaja, justru dilakukan dari tempat yang selama ini dianggap sebagai tempat yang paling aman dan tidak mungkin untuk melakukan hal tersebut. Dan yakin ini pasti diluar dugaan kita. 

Data survey menyatakan bahwa tempat yang paling sering digunakan oleh para remaja untuk mengakses situs-situs p0rn0grafi ternyata berasal dari rumah sendiri ( 37 % ), sisanya, melalui warung internet / warnet ( 15 % ), dan di rumah teman ( 11 % ). 

Nah khan…. Maka, mulai sekarang saatnya agar lebih berhati-hati dalam mengarahkan dan mengawasi putra-putri remaja kita di rumah. Terutama ketika mereka kelihatan asik di depan perangkat komputernya atau “mojok” dengan perkakas ponselnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar